Bisakah kita hilangkan penyakit hati???

Terkadang tanpa disadari seorang konselor dituntut seperfect mungkin oleh konseli, bahkan tidak menutup kemungkian akan dijadikan “model” dalam perilakunya. Seyogyanya konselor berusaha memperbaiki diri ke arah” kesempurnaan”, salah satunya dengan kesehatan mental. Mentalitas yang sehat dapat juga dilihat dari besar kecilnya penyakit hati yang yag diderita.
Penyakit hati manusia diantaranya :
1.Al-isyraaku Billaah : menyekutukan Allah atau meyakini adanya Tuhan-Tuhan yang lain (zat yang dipertuhankan atau disembah) selain Allah,
2.Riya’ : bersifat pamer, keinginan untuk dipuji oleh orang lain dalam melakukan suatu amalan, bukan untuk mencari ridha Allah
3.Al Kufru ilalaah : menolak perintah dan larangan Allah.
4.Annifaaq : Sifat ragu dalam beriman kepada Allah, atau karakteristik seseorang yang suka berbohong atau berdusta.
5.Al-Hasad : Sifat dengki, dendam, atau iri hati terhadap kenikmatan yang diperoleh orang lain
6.Al-Ifsaad : sikap dan perilaku deskruktif, trouble maker, mengganggu kenyamanan hidup orang lain
7.Takabur : sikap sombong, arogan, suka membangga-bagakan diri dan cenderung suka menghina (melecehkan)orang lain
8.Bakhil : kikir, tidak mau menafkahkan harta kekayaan dijalan Alloh
9.Hubbud dunya : sangat mencintai dunia dan melupakan akhiat, sikap materialistik dan hedonistik
10.Hubbusysyahawaat : mempertuhankan hawa nafsu
11.Al hazan : selalu merasa cemas, sedih, stress, atau mudah frustasi
12.Al kasal : sikap malas atau keengganan untuk melakukan sesuatu kebaikan
13.Su’udhan : berburuk sangka

Pertanyaannya sekrang untuk dapat menjadikan diri kita sebagai konselor yang “‘kongruen”, seberapa besihakan kita dari penyakit hati ini……………………….
Semoga dalam bulan ramadhan ini kita dapat berintropeksi diri dan berusaha menghilangkan penyakit hati ini agar memiliki kesehatan mental positif dan menjadikan agama menjadi bagian yang integratif bagi diri kita dan proses konseling. Amien

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar